Kekeliruan Mendefinisikan Bilangan Prima

Kita sering memahami bahwa bilangan prima adalah bilangan yang hanya habis dibagi dengan angka itu sendiri. Ternyata, pemahaman tersebut kurang tepat.

Sejak zaman dahulu matematika menjadi ilmu yang penting karena menjadi dasar bagi semua ilmu pengetahuan. Matematika dipandang sebagai ilmu dasar untuk mempelajari bidang ilmu pengetahuan yang lain dan alat mencari solusi berbagai masalah di kehidupan sehari-hari. Kini, matematika menjadi pelajaran wajib di setiap jenjang sekolah, dari sekolah dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Bahkan, beberapa konsepkonsep dasar matematika telah diperkenalkan di jenjang prasekolah atau usia dini.

Pemahaman konsep pada jenjang dasar sangat mempengaruhi kemampuan berpikir dan bernalar peserta didik ketika mereka menempuh jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu, memberikan pemahaman yang kuat dan pengertian dasar yang tepat tentang sebuah konsep kepada peserta didik sangat penting dilakukan di jenjang sekolah dasar.

Kita tahu bahwa konsep-konsep pada matematika saling terkait satu sama lain dan beberapa konsep matematika yang memiliki prasyarat untuk dapat dipelahari. Peserta didik tidak dapat memahami suatu konsep matematika bila prasyarat dari konsep tersebut masih keliru atau belum dapat dipahami oleh mereka. Contohnya adalah konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang. Peserta didik harus memahami dan menguasai konsep penjumlahan terlebih dahulu sebelum mempelajari perkalian. Apabila peserta didik memahami konsep penjumlahan yang salah atau masih mengalami kesulitan dalam memahami materi penjumlahan, maka dapat dipastikan peserta didik tersebut akan mengalami kesulitan dalam mempelajari perkalian.

Bilangan merupakan salah satu konsep matematika yang sudah diperkenalkan di jenjang sekolah dasar. Bilangan merupakan ekspresi matematika yang didefinisikan dan digunakan untuk melakukan perhitungan. Banyaknya jenis-jenis bilangan dan kaidah penulisan lambang bilangan yang harus diingat membuat peserta didik merasa kesulitan bahkan dapat melakukan kesalahan dalam melakukan operasi pada bilangan.

Salah satu konsep bilangan yang dikenalkan di jenjang sekolah dasar adalah bilangan prima. Hanya saja bila kita bertanya kepada peserta didik definisi atau pengertian dasar dari bilangan prima, kebanyakan dari mereka akan menjawab dengan definisi yang panjang.

Bilangan prima adalah bilangan yang bisa dibagi oleh satu dan bilangan itu sendiri. Terkadang peserta didik pun menjawab dengan singkat, bahwa bilangan prima adalah bilangan ganjil. Begitulah biasanya definisi bilangan prima diperkenalkan kepada peserta didik di sekolah dasar. Namun, ada kekeliruan pada dua definisi itu. Bila merujuk pada definisi pertama, yaitu bilangan prima adalah bilangan yang bisa dibagi oleh satu dan bilangan itu sendiri, maka bilangan satu (1) seharusnya masuk ke dalam bilangan prima, karena 1 bisa dibagi dengan 1, dan juga dirinya sendiri. Namun, kenyataannya bilangan 1 tidak termasuk bilangan prima. Selain itu, definisi ini juga menyatakan bahwa bilangan prima adalah bilangan yang bisa “dibagi oleh satu dan bilangan itu sendiri”, yang berarti semua bilangan merupakan bilangan prima.

Bila merujuk pada definisi kedua yaitu bilangan prima adalah bilangan ganjil, maka mengapa bilangan 1, 9, 15, 21 tidak masuk ke dalam bilangan prima? Bukankah bilangan 1, 9, 15, 21 adalah bilangan ganjil?

Seperti yang kita ketahui bersama, yang dimaksud bilangan prima adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17 dan seterusnya. Ada kekeliruan pada definisi yang sangat melegenda itu. Definisi yang tepat dari bilangan prima menurut Ensiklopedia Matematika adalah bilangan asli yang mempunyai tepat dua faktor positif. (Harahap, 1999: 41).

Berikut penjelasannya:

  • Bilangan 1 memiliki satu faktor yaitu {1}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 2 memiliki dua faktor yaitu {1, 2}, maka bilangan prima.
  • Bilangan 3 memiliki dua faktor yaitu {1, 3}, maka bilangan prima.
  • Bilangan 4 memiliki tiga faktor yaitu {1, 2, 4}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 5 memiliki dua faktor yaitu {1, 5}, maka bilangan prima.
  • Bilangan 6 memiliki empat faktor yaitu {1, 2, 3, 6}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 7 memiliki dua faktor yaitu {1, 7}, maka bilangan prima.
  • Bilangan 8 memiliki empat faktor yaitu {1, 2, 4, 8}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 9 memiliki tiga faktor yaitu {1, 3, 9}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 15 memiliki empat faktor yaitu {1, 3, 5, 15}, maka bukan bilangan prima.
  • Bilangan 21 memiliki empat faktor yaitu {1, 3, 7, 21}, maka bukan bilangan prima.
  • Dan seterusnya.

Salah satu tugas guru matematika adalah membantu peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan matematika, termasuk konsep dasar yang benar. Bagaimana jadinya bila definisi yang keliru dari konsep paling dasar matematika diberikan kepada peserta didik? Semoga tulisan ini bermanfaat dan tidak ada lagi guru matematika yang salah memberikan konsep dasar, walau itu hanya sebuah definisi.

Kontributor: Dila Saktika Negara, M.Pd.
Artikel pernah dipublikasikan di jurnal SEAMETRICAL (SEAQiM Tribune on Mathematics and Life) volume 2, Juni 2021.